Jumat, 03 Februari 2012

mari belajar bahasa Indonesia II

Bacalah dengan saksama isi kutipan cerpen berikut ini untuk soal 12-15!
(1)   Demikianlah, dengan tangan gemetar dan doa-doa pendek, (2) pilot Bejo mulai menerbangkan pesawatnya. (3) Sebelum masuk pesawat, dia melihat sepintas semua ban pesawat yang sudah gundul, cat di badan pesawat yang sudah banyak mengupas, dan setelah penumpang masuk, dia sempat pula mendengar seorang penumpang memaki-maki karena setiap kali bersandar, kursi selalu rebah kebelakang. (4) Hari psertama disusul hari kedua, dan demikianlah seterusnya sampai tahun ketiga tiba. (5) Dia tidak berkeberatan lagi untuk dijemput terlambat lalu diajak ngebut ke bandara, merasa tidak perlu lagi bertanya mengenai data-data pesawat, merasa biasa mendengar penumpang memaki-maki, dan tenang-tenang saja dalam menghadapi segala macam cuaca. (6) Darah nenek moyang dan namanya pasti akan menjamin dia, apa pun yang terjadi.
12.  Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan  tersebut adalah...
a.       Orang ketiga terarah
b.      Orang pertama pelaku utama
c.       Tidak tergambar jelas tokohnya
d.      Orang petama pelaku pengamat
e.       Orang ketiga pelaku utama
13.  Watak Bejo “masa bodoh” atau tidak peduli tehadap situasi terlihat pada kalimat nomor ...
a.       (1) dan (2)
b.      (2) dan (3)
c.       (3) dan (5)
d.      (4) dan (5)
e.       (5) dan (6)
14.  Watak Bejo yang “saleh” dideskripsikan pengarang melalui...
a.       Dialog antar tokoh
b.      Tanggapan tokoh lain
c.       Secara langsung
d.      Lingkungan tokoh
e.       Perilaku tokoh
15.  Mengapa Bejo tidak lagi peduli dengan hal atau situasi yang dilihat di sekitarnya?
Jawaban yang sesuai dengan isi cerita adalah karena...
a.       Tidak mau dikatakan sebagai orang penakut.
b.      Sudah terbiasa melihat hal atau keadaan yang sama.
c.       Tidak mau dibebani oleh pikiran-pikiran buruk lagi.
d.      Menjadi suatu keharusan dia melupakan situasi keadaan.
e.       Dia tidak mau menjadi takut karena pengaruh keadaan.
Bacalah dengan saksama isi kutipan novel berikut ini untuk soal 16-19!
Untuk memperloreh benda itu, tidak ia ngeri akan perbuatan yang kejam dan jahat, tiada ia malu akan kelakuan yang keji dan hina. Tiada ia pandang-memandang, tilik-menilik, segan-menyegani, tiada ibu-bapak, tiada adik tiada kakak, tiada sahabat tiada kenalan, tiada tinggi tiada rendah, dan tiada hina tiada mulia baginya. Untuk mencapai keinginannya yang rendah ini. Tiada ia menaruh takut, tiada ia menaruh ngeri, tiada menaruh kasihan, tiada menaruh sedih. Yang mulia dihinanya, yang kaya dimiskinnya, yang berpangkat dijatuhkannya. Hamba itu diletakkannya di atas singgasana dan anjing itu diangkatnya ke puncak Gunung Merapi. Terbujur lalu, terbintang patah, lamun uang harus diperolehnya.
Demikianlah Datuh Maringgih, saudagar yang termasyur kaya di Padang itu. Ia kaya dan beringin hendak bertambah kaya itulah, artinya karena hendak mempunyai harta. Bukan kekayaan yang demikiannya hanya itulah yang dikehendakinya.
Dikutip dari Sitti Nurbaya karya Marah Rusli
16.  Masalah yang diungkapakan dalam kutipan novel tersebut adalah...
a.       Kemasyuran kekayaan Datuh Maringgih
b.      Cara Datuh Maringgih memeroleh harta benda
c.       Gambaran keberanian Datuh Maringgih
d.      Keserakahan dan kekejaman Datuh Maringgih
e.       Perbuatan kejam Datuh Maringgih
17.  Konflik dalam diri tokok Datuh Maringgih adalah...
a.      Keinginan Datuh Maringgih untuk memeroleh harta benda
b.      Keinginan Datuh Maringgih untuk menganiaya orang lain
c.       Ketidakpuasan hati Datuh Maringgih terhadap orang disekitarnya
d.      Ketidakpuasan Datuh Maringgih terhadap kehidupan dirinya
e.       Kemarahan hati Datuk Maringgih atas perbuatan orang lain
18.  Nilai moral dalam kutipan novel tersebut adalah...
a.       Tindakan yang selalu mengacaukan situasi
b.      Tindakan seseorang yang tidak kenal putus asa
c.       Bergaul dengan semua lapisan masyarakat
d.      Seorang yang tidak berperikemanusiaan
e.       Tindakan merampas paksa milik orang lain
19.  Dapat disimpulkan bahwa Datuh Maringggih seorang yang
a.       Kaya
b.      Kikir
c.       Tekun
d.      Hartawan
e.       Bangsawan
Bacalah dengan saksama isi kutipan hikayat berikut untuk soal 20-21!
Sahut burung jantan,”Engkaulah yang bernama Sri Rama? Aku dengan masyur namamu laki-laki dan gagah berani tiada berlawan ditengah medan peperangan. Akan binimu tiadalah terpelihara perempuan seorang; lihatlah olehmu aku ini, empat ekor biniku lagi dapat aku peliharakan, konon engkau manusia dua orang pula dengan saudaramu tiadalah dapat memelihara binimu seorang itu.”
Maka kata Sri Rama, “Hai burung jantan, tiadalah kasihmu pada daku melihat serupa ini maka engkau berkata garang ini. Aku pinta kepada Dewata Mulia Raya, semoga-moga binimu lenyap daripada mata engkau, tiadalah enkau lihat dia hampir dengan engkau.”
Maka dengan takdir Dewata Mulia Raya, pada tatkala itu juga burung jantan itu pun butalah dan bininya yang empay itu pun duduk di sisinya, tiadalah dilihatnya lagi.
Dikutip dari Hikayat Bayan Budiman
20.  Kemustahilan dalam kutipan hikayat tersebut adalah...
a.       Sang raja membutakan mata burung
b.      Melawan musuh dalam jumlah banyak
c.       Memiliki istri empat orang sekaligus
d.      Persahabatan burung dengan manusia
e.       Seekor burung yang sangat kuat
21.  Amanat dalam kutipan hikayat tersebut adalah ...
a.       Balaslah budi baik yang dilakukan seorang kepada kita
b.      Jangan menyembunyikan sesuatu yang sudah diketahui
c.       Berlaku setiakawanlah antarmakhluk hidup di bumi ini
d.      Sebagai makhluk, tidak boleh sombong dan harus tolong menolong
e.       Kita harus rela menerima kemalangan yang terus-menerus berlangsung
22.  Bacalah dengan saksama baik gurindam berikut!
Mengumpat dan memuji hendaknya pikir
Disitulah banyak orang tergelincir
Maksud isi gurindam tersebut adalah..
a.       Pikirlah baik-baik bila memuji sesorang, kadang kala orang tidak suka dengan pujian.
b.      Hati-hatilah jika baru berkenalan dengan seseorang dan jangan menyinggung perasaannya.
c.       Ingatlah jika teman Anda melakukan sesuatu kesalahan, tegurlah dengan kata-kata yang baik.
d.      Seseorang mampu menilai kita dari cara bicara dan pujian kita terhadap orang yang kita maksud.
e.       Tata krama berbicara hendaklah melihat siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan, dan kepada siapa.
Bacalah dengan saksama puisi berikut untuk menjawab soal 23-26!
Aku
Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorangpun ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya yang terbuang

Biar peluru menembus kalitku
Aku tetap meradang, menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli
                           (Chairil Anwar)
23.  Makna kelompok kata binatang jalang dalam puisi tersebut adalah...
a.       Teguh kokoh
b.      Kuat tegar
c.       Gagah berani
d.      Angkuh sombong
e.       Lepas bebas
24.  Suasana dalam puisi tersebut adalah ...
a.       Sedih dan muram
b.      Kacau dan susah
c.       Semengat dan optimis
d.      Ragu dan pesimis
e.       Takut dan khawatir
25.  Maksud puisi tersebut adalah ...
a.      Seorang yang ingin lepas dari segala aturan yang mengikat selama ini.
b.      Aturan yang berlaku bagi seorang yang berada disuatu lingkungan tertentu.
c.       Perlawanan yang diciptakan oleh seorang pemberontak atan penentang.
d.      Kesedihan yang dirasakan atas kepergian orang yang sangat disayang.
e.       Perlawanan seseorang atas kekejaman yang telah melampaui batas.
26.  Kalimat bermajas yang tepat untuk melengkapi larik yang rumpang dalam puisi tersebut adalah...
a.      Aku mau hidup seribu tahun lagi
b.      Sekalipun aku ditinggal sendiri
c.       Biarlah aku tahankan rasa sakit
d.      Siapapun tidak bisa membujukku
e.       Dia pun meninggalkan kami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar